Cinta Kasih dalam Tindakan: Cek Kesehatan Gratis Warnai Pagi di Hutan Kota Penjaringan


JAKARTA UTARA, jakwarta.com | Pagi itu, Taman Hutan Kota Penjaringan terasa berbeda. Di bawah rindangnya pepohonan dan semilir angin, ratusan warga tampak antre dengan tertib. Bukan untuk menonton pertunjukan, melainkan untuk satu hal sederhana namun sangat berarti: memeriksakan kesehatan secara gratis.

Kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi Paguyuban Wihara Pejagalan (PWP) dan Komunitas Pejalan Kaki Family’s Garden, dua komunitas yang berbeda latar namun disatukan oleh satu semangat — peduli sesama.

Sebanyak 150 peserta hadir, dari berbagai usia dan latar belakang. Pemeriksaan yang dilakukan tidak tanggung-tanggung: dari skrining gula darah, kolesterol, asam urat, kanker payudara, IVA, hingga HDV-DNA — semua ditangani langsung oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Penjaringan.

Ketua Paguyuban: "Kami Ada untuk Warga"

Ketua Umum Paguyuban Wihara Pejagalan, Freddy Wei, tampak sibuk menyapa peserta satu per satu. Baginya, kegiatan ini bukan sekadar acara, tapi wujud dari cinta kasih nyata kepada masyarakat.

“Ini sudah yang ketiga kalinya kami adakan. Dan selama warga masih membutuhkan, kami akan terus bergerak. Kami ingin hadir di tengah-tengah mereka, bukan hanya saat senang, tapi juga saat mereka butuh perhatian,” tuturnya penuh semangat.

Freddy berharap kehadiran kegiatan seperti ini bisa membantu warga memahami pentingnya menjaga kesehatan, terutama bagi yang selama ini belum punya akses ke layanan medis yang memadai.

Suara dari Warga: "Tanpa Sekat, Semua Dilayani Sama"

Salah satu peserta, Melly Kerlina, tak bisa menyembunyikan rasa harunya. Ia mengaku sangat senang bisa ikut dalam kegiatan ini.

“Yang saya suka, semua dilayani sama. Tidak ada sekat antara si kaya dan si miskin. Inilah bentuk nyata dari kegiatan yang dilandasi kasih sayang. Harapannya, ini terus berlanjut,” ucapnya sambil tersenyum.

Sentuhan Hangat di Akhir Acara

Tak hanya pemeriksaan kesehatan, panitia juga menyiapkan makanan sehat yang dihidangkan di sebuah altar sederhana. Warga pun makan bersama, berbagi tawa, dan mengobrol hangat — menjadikan taman kota ini tak hanya tempat hijau, tetapi juga ruang solidaritas dan kemanusiaan.

Di tengah hiruk-pikuk kota, pagi itu terasa damai. Sebab kadang, kepedulian yang sederhana bisa menjadi obat yang paling mujarab bagi tubuh — dan jiwa.

Reporter: Supriyadi (Pray)

Sumber: www.Jakwarta.com

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url

Live Tv